Covid-19 Bima

Perkembangan Covid-19 di Indonesia setelah kemunculan pertama sejak 2 Maret 2020 terkonfirmasi di daerah Depok Jawa Barat hingga 14 April 2020 hingga saat ini sudah mencapai angka yang cukup menghawatirkan. Total kasus sudah mencapai angka 4.839 kasus positif, 459 meninggal serta 426 yang sembuh  (source: covid19.go.id). Penyebaran yang cukup signifikan menyebabkan virus menyebar hinga daerah-daerah diluar pulau Jawa, seperti Makassar, Sumatra dan bahkan NTB khususnya daerah Bima NTB.

Hingga tulisan ini diterbitkan, Kota Bima sudah terkonfirmasi dalam zona merah dengan kasus posiif satu pasien dan sejumlah orang dalam pengawasan atau ODP seperti data berikut;

source: https://corona.ntbprov.go.id/list-data akses 14 April 2020

data tersebut seharusnya meningkatkan kewaspadaan, kehati-hatian dan persiapan yang cukup dari kalangan masyarakat dan pemerintah. Banyaknya cara penyebaran dan beragamnya gejala yang ditimbulkan harusnya cukup menjadi alasan agar segera mengambil dan menentukan langkah pasti untuk menghentikan penyebaran virus. 

Hal utama yang perlu diperhatikan oleh kalangan pemerintah, tenaga medis disetiap puskesmas, atau kalangan pelajar agar membantu masyarakat awam untuk mengatahui secara mendasar gejala yang muncul, penyebaran, langkah pertama dalam menanggulangi penyebaran covid-19 serta hal-hal yang perlu dilakukan.

Pencegahan adalah langkah pertama, mengingat banyaknya keterbatasan tenaga medis, peralatan medis serta obat-obatan di daerah khususnya Bima. Saat ini, setiap daerah harus mengendalikan dan dan memperhitungkan sendiri penanganan pasien. Ibu kota provinsi dan Ibu kota negara pun sedang dalam masa-masa kritis dengan jumlah kasus yang semakin banyak sehingga tidak ada distribusi pasien atau tenaga medis yang dapat dilakukan oleh pemerintah pusan maupun pemerintah daerah. 

Untuk pemerintah dan tenaga medis yang sekiranya harus lebih menyadari bahaya dari covid-19 perlu adanya regulasi atau treatment khusus untuk semua warga yang baru keluar dari daerah zona merah. Karena kasus pertama di kota Bima dari salah satu anggota jama'ah tabliq yang melakukan perjalanan dari Makasar ke Bima (Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota. Bima H. Abdul Malik, Antara news). Sehingga setiap yang pulang atau yang baru keluar dari daerah zona merah harus melakukan isolasi diri dan menggunakan masker. 

Kasus baru yang beredar dan dapat dikonfirmasi adalah bahwa penyebaran virus tersebut bisa melalui udara dan orang yang sudah terinfeksi bisa saja tidak memiliki gejala tertentu dikarenakan imun yang kuat biasanya ada pada anak muda dan pada akhirnya dia menjadi carrier atau yang menyebarkan virus, dan hanya akan dirasakan oleh orang yang sudah lanjut usia atau yang memiliki riwayat penyakit. 

Oleh karena itu, setiap warga harus selalu berjaga jarak, menjauh dari kerumunan, menggunakan masker jika keluar, makan makanan yang bergizi, minum vitamin serta banyak beristirahat sebagai upaya menghindari dan menghentikan penyebaran Covid-19.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hallo

Turaida castle is the light of Latvia

"Mencoba Menyederhanakan Hidup"